Tugas Kimia
A. Pengertian Struktur Lewis
Struktur Lewis adalah struktur yang menunjukkan ikatan - ikatan antar atom dalam
suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat.
B. Ciri Struktur Lewis
Struktur Lewis menunjukkan adanya pasangan elektron bebas pada atom yaitu
pasangan elektron yang tidak terlibat dalam ikatan dan muatan formal yang terjadi akibat pemakaian elektron dalam ikatan.
C.Penulisan Struktur Lewis
1. Meletakkan satu unsur dengan elektronegativitas yang terendah sebagai pusatnya
2. Menghitung jumlah total elektron valensi ( ditambah 1 elektron untuk muatan negatif
dan dikurangi 1elektron untuk muatan positif )
3. Melengkapai aturan oktet untuk semua atom kecuali H
4. Jika jumlah total elektron struktur lebih banayk dari jumlah total elektron valensi ,
maka buat ikatan rangkap pada pusat atom
5. Jika terdapat keelbihan elektron , tempatkan pada atom pusat.
Contoh :
Struktur Lewis adalah struktur yang menunjukkan ikatan - ikatan antar atom dalam
suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat.
B. Ciri Struktur Lewis
Struktur Lewis menunjukkan adanya pasangan elektron bebas pada atom yaitu
pasangan elektron yang tidak terlibat dalam ikatan dan muatan formal yang terjadi akibat pemakaian elektron dalam ikatan.
C.Penulisan Struktur Lewis
1. Meletakkan satu unsur dengan elektronegativitas yang terendah sebagai pusatnya
2. Menghitung jumlah total elektron valensi ( ditambah 1 elektron untuk muatan negatif
dan dikurangi 1elektron untuk muatan positif )
3. Melengkapai aturan oktet untuk semua atom kecuali H
4. Jika jumlah total elektron struktur lebih banayk dari jumlah total elektron valensi ,
maka buat ikatan rangkap pada pusat atom
5. Jika terdapat keelbihan elektron , tempatkan pada atom pusat.
Contoh :
1. Penulisan struktur Lewis untuk
HCl , H2O dan CO2
2. Penulisan struktur Lewis untuk
H2O, NH3 dan CH4
D. Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet
1). Pengecualian Aturan Oktet
a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet
Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al
yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4).
Contoh : BeCl2, BCl3 dan
AlBr3
b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil
Contohnya : NO2 mempunyai
jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17
c) Senyawa dengan oktet berkembang
Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk senyawa
yang melampaui aturan oktet / lebih dari 8 elektron pada kulit terluar (karena
kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih).
Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF7 dan
SbCl5
2). Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari
unsur transisi maupun
post transisi.
post transisi.
Contoh :
ü atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi
senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +2
tingkat oksidasi +2
ü atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi
senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +1 dan +3
tingkat oksidasi +1 dan +3
Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen serta Sifat-sifat Senyawanya – Ada 2 jenis ikatan kimia, yaitu ikatan ion dan ikatan kovalen.
A. Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk karena adanya gaya tarik-menarik elektrostatis
antara ion positif dengan ion negatif. ikatan ion pada umumnya terjadi antara
atom-atom yang mempunyai energi ionisasi terendah dengan atom-atom yang
mempunyai afinitas elektron besar. Ikatan ini terjadi antara atom yang
cenderung melepaskan elektron ( atom logam ) dengan atom yang cenderung
menerima elektron ( atom nonlogam ).
Senyawa yang terbentuk melalui
ikatan ion disebut senyawa ionik.
Contoh : NaCl
Sifat umum senyawa yang berikatan ion:
1. Titik lebur dan titik didih yang tinggi
2. Dalam keadaan lebur dan larutan dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat konduktor.
3. Keras dan mudah patah
4. Mudah larut dalam air
5. Tidak larut dalam pelarut nonpolar
1. Titik lebur dan titik didih yang tinggi
2. Dalam keadaan lebur dan larutan dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat konduktor.
3. Keras dan mudah patah
4. Mudah larut dalam air
5. Tidak larut dalam pelarut nonpolar
B. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena pemakaian pasangan elektron bersama. Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen terjadi digunakan rumus titik elektron (struktur lewis).
• Ikatan kovalen Tunggal (ikatan kovalen yang melibatkan sepasang elektron untuk dipakai bersama).
Contoh : ikatan yang terjadi pada molekul H2
• Ikatan kovalen rangkap dua (ikatan kovalen yang melibatkan dua pasang
elektron untuk dipakai bersama).
Contoh : ikatan yang terjadi pada molekul oksigen
O=O
• Ikatan kovalen rangkap 3 (ikatan kovalen yang melibatkan tiga pasang elektron untuk dipakai bersama).
Contoh : ikatan yang terjadi pada molekul oksigen
O=O
• Ikatan kovalen rangkap 3 (ikatan kovalen yang melibatkan tiga pasang elektron untuk dipakai bersama).
Contoh : ikatan yang terjadi pada
molekul Nitrogen
Sifat umum senyawa kovalen:
1. Titik lebur dan titik didih yang rendah
2. Tidak dapat menghantarkan arus listrik , akan tetapi senyaw akovalen polar dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik.
3. Pada umumnya lunak
4. Tidak larut dalam air
5. Larut dalam pelarut nonpolar
1. Titik lebur dan titik didih yang rendah
2. Tidak dapat menghantarkan arus listrik , akan tetapi senyaw akovalen polar dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik.
3. Pada umumnya lunak
4. Tidak larut dalam air
5. Larut dalam pelarut nonpolar
SENYAWA KOVALEN
POLAR DAN NON POLAR
Ikatan kovalen
murni non polar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
* bentuk molekul yang terjadi simetris
* beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat kecil dan mendekati nol
* tidak terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.
contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat nonpolar adalah F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3
Ikatan kovalen murni polar memiliki ciri-ciri yang berlawanan dengan molekul nonpolar, yaitu:
* bentuk molekul yang terjadi asimetris
* beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat besar
* terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.
contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat polar adalah HF, F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3
* bentuk molekul yang terjadi simetris
* beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat kecil dan mendekati nol
* tidak terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.
contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat nonpolar adalah F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3
Ikatan kovalen murni polar memiliki ciri-ciri yang berlawanan dengan molekul nonpolar, yaitu:
* bentuk molekul yang terjadi asimetris
* beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat besar
* terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.
contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat polar adalah HF, F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3
PERBANDINGAN PROSES PEMBENTUKAN
IKATAN ION DAN IKATAN KOVALEN
IKATAN ION
Ikatan ion terbentuk karena adanya gaya
tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dengan ion negatif. ikatan ion
pada umumnya terjadi antara atom-atom yang mempunyai energi ionisasi terendah
dengan atom-atom yang mempunyai afinitas elektron besar. Ikatan ini terjadi
antara atom yang cenderung melepaskan elektron ( atom logam ) dengan atom yang
cenderung menerima elektron ( atom nonlogam ).
Sifat umum senyawa yang berikatan ion:
1. Titik lebur dan titik didih yang tinggi
2. Dalam keadaan lebur dan larutan dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat konduktor.
3. Keras dan mudah patah
4. Mudah larut dalam air
5. Tidak larut dalam pelarut nonpolar
1. Titik lebur dan titik didih yang tinggi
2. Dalam keadaan lebur dan larutan dapat menghantarkan arus listrik atau bersifat konduktor.
3. Keras dan mudah patah
4. Mudah larut dalam air
5. Tidak larut dalam pelarut nonpolar
IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang
terbentuk karena pemakaian pasangan elektron bersama. Untuk menggambarkan
bagaimana ikatan kovalen terjadi digunakan rumus titik elektron (struktur
lewis).
Sifat umum senyawa kovalen:
1. Titik lebur dan titik didih yang rendah
2. Tidak dapat menghantarkan arus listrik , akan tetapi senyaw akovalen polar dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik.
3. Pada umumnya lunak
4. Tidak larut dalam air
5. Larut dalam pelarut nonpolar
1. Titik lebur dan titik didih yang rendah
2. Tidak dapat menghantarkan arus listrik , akan tetapi senyaw akovalen polar dalam bentuk larutan dapat menghantarkan listrik.
3. Pada umumnya lunak
4. Tidak larut dalam air
5. Larut dalam pelarut nonpolar
KESIMPULAN KEPOLARAN SENYAWA
Suatu larutan dikatakan
bersifat polar apabila larutan tersebut tertarik saat didekatkan dengan medan
listrik, sedangkan suatu larutan dikatakan bersifat non polar apabila larutan
tersebut tidak tertarik saat didekatkan dengan medan listrik. Perbedaan keelektronegatifan
Senyawa yang ion-ionnya membentuk 2 kutub dengan muatan yang berlawanan (δ+
danδ-) menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan molekul tersebut
bersifat semakin polar.
*KALO MAU COPAS SILAHKAN xP hahaha
Komentar
Posting Komentar